Langsung ke konten utama

RPP yang baik (Dosen: Dr. DIRGANTARA WICAKSONO,M.Pd )



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG BAIK



Bagaimanakah cara membuat RPP yang baik? RPP yang baik dan benar ya itu mengikuti Permendikbud no 22 tahun 2016. Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Indonesia. Perubahan penting yang telah terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia salah satunya adalah perubahan kurikulum, telah kita ketahuai bersama perubahan kurikulum juga diikuti perubahan perangkat pembelajaran salah satunya RPP. Kurikulum yang pernah dipraktikan di Indonesia antara lain kurikulum 1994, Kurikulum berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Untuk menjawab pertanyaan bagamana menyusun RPP dengan benar, maka kita perlu meninjau standar proses pendidikan yang berlaku di Indonesia, untuk mengetahui isi standar proses pendidikan dan prinsip penyusunan RPP dapat membaca artikel sebelumnya tentang RPP sesuai Standar Proses Pendidikan. RPP yang disusun dengan benar akan memberikan kemudahan bagi sang pendidik untuk melaksanakan pembelajaran yang dilakukan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. 
Dalam menyusun RPP terbaru dengan benar maka kita perlu memahami beberapa poin berikut ini : 
1. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. 
2. RPP yang baik itu jelas, siapapun yang mengajarkan akan bisa membaca dan melakukan karena didalamnya dipaparkan tahap demi tahap (proses) 
3. RPP menggambarkan prosedur, struktur organisasi pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar yang ditetapkan dalam standar isi & dijabarkan dalam silabus.
4. Susunan indikator dalam RPP guru melibatkan 3 aspek (kognitif, afektif, psikomotorik) tetapi tidak harus semua. 
5. Tujuan pembelajaran wajib memuat ABCD atau lebih jelasnya audience, behaviour, condition, dan degree. Maksudnya, dalam tujuan pembelajaran harus terdapat peserta didik (audience), tingkah laku belajar (behaviour), kondisi belajar (condition), dan tingkat keberhasilan (degree). Contoh tujuan pembelajaran : Melalui pengamatan tentang kebutuhan hidup sehari-hari (condition), peserta didik (audience) dapat mengetahui jenis kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan manusia (behaviour) dengan tingkat ketercapaian 80% " sesuai dengan KKM" atau dengan tingkatan lain (degree) Selain itu dalam tujuan juga terkandung karakter kepribadian bangsa misalnya Jujur, nasionalis, kerja keras maupun ketrampilan sosial misalnya ketrampilan berpendapat dalam diskusi, ketrampilan bertanya dan sebagainya. 
6. Ciri-ciri indikator yang kreatif dalam menyusun RPP adalah berorientasi pada produk yang akan dibuat oleh siswa. Misalnya siswa membuat jurnal umum serta banyak lagi jenis penugasan yang kreatif dan memaksa siswa mempreaktekan berpikir tingkat tinggi. 
7. RPP berisi kegiatan-kegiatan yang terstruktur, Jika tidak terstruktur kemungkinan besar kelas berantakan. 
8. Langsung mengajar tanpa RPP boleh saja, asal sang pendidik sudah mengerti & mendokumentasikan skenario pembelajaran 1 tahun. 
9. Standar khusus RPP; ada langkah-langkah awal, inti, akhir serta disertakan jenis penilaiannya Setelah memahai poin-poin diatas selanjutnya perlu mengenal komponen-komponen RPP sesuai dengan standar proses pendidikan Indonesia sebagai berikut: Komponen- Komponen RPP adalah : 
1.Identitas mata pelajaran Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan. 
2.Standar kompetensi Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3.Kompetensi dasar Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. 
4.Indikator pencapaian kompetensi Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 
5.Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6.Materi ajar Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. 
7.Alokasi waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar. 
8.Metode pembelajaran Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
9.Kegiatan pembelajaran 
a.Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. 
b.Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. 
c.Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. 
10.Penilaian hasil belajar Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian. 
11.Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Kesimpulan RPP merupakan suatu hal pokok untuk menunjang keberhasilan pembelajaran yang dilakukan sang pendidik, Rpp harus disusun dengan benar agar tujuan pembelajaran yang ditargetkan tercapai dengan optimal. Rpp yang baik adalah RPP yang jelas, Maksudnya siapapun yang mengajarkan akan bisa membaca dan melakukan karena didalamnya dipaparkan tahap demi tahap (proses). Dalam menyusun RPP kita berpedoman pada standar proses pendidikan, oleh karena itu kita harus memahami standar proses tersebut agar tidak terjadi kekeliruan.
RPP tersebut disusun selengkap mungkin dan sistematis sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru lain. Terutama ketika guru yang bersangkutan tidak hadir, guru lain dari mata pelajaran serumpun dapat menggantikan langsung, tanpa harus merasa kebingungan ketika hendak melaksanakannya.
Pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan merancang pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tidak ada alur pikir (algoritma) yang spesifik untuk menyusun suatu RPP, karena rancangan tersebut seharusnya kaya akan inovasi sesuai dengan spesifikasi materi ajar dan lingkungan belajar siswa (sumber daya alam dan budaya lokal, kebutuhan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi). Pengalaman dari penilaian portofolio sertifikasi guru ditemukan, bahwa pada umumnya RPP guru cenderung bersifat rutinitas dan kering akan inovasi. Mengapa? diduga dalam melakukan penyusunan RPP guru tidak melakukan penghayatan terhadap jiwa profesi pendidik. Keadaan ini dapat dipahami karena, guru terbiasa menerima borang-borang dalam bentuk format yang mengekang guru untuk berinovasi dan penyiapan RPP cenderung bersifat formalitas. Bukan menjadi komponen utama untuk sebagai acuan kegiatan pembelajaran. Sehingga ketika otonomi pendidikan dilayangkan tak seorang gurupun bisa mempercayainya. Buktinya perilaku menyusun RPP dan perilaku mengajar guru tidak berubah jauh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model Jerold E. Kemp dalam Perencanaan Pembelajaran ( Dosen : Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd )

A.       Latar Belakang Jelord E. Kemp berasal dari California Satate University di Sanjose. Kemp mengembangkan model desain instruksional yang paling awal bagi pendidikan. Model Kemp memberikan bimbingan kepada para siswanya untuk berpikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pembelajaran. Model ini juga mengarahkan pengembang desain instruksional untuk melihat karekteristik para siswa serta menentukan tujuan-tujuan belajar yang tepat. Langkah berikutnya adalah spesifikasi pelajaran dan mengembangkan pretest dari tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya adalah menetapkan strategi dan langkah-langkah dalam kegiatan belajar mengajar serta sumber-sumber belajar yang akan digunakan. Selanjutnya, materi/isi (content) kemudian di evaluasi atas dasar tujuan-tujuan yang telah dirumuskan. Langkah berikutnya adalah melakukan identifikasi dan revisi didasarkan atas hasil-hasil evaluasi. Pentingnya pembahasan ini yaitu agar kita bisa memahami...

Perencanaan Pembelajaran ( Dosen : Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd )

Models of Instructional Design There are numerous models of instructional design; elements of many of these have made their way into how instructional design is conducted today. Kemp Jerrold Kemp, an American professor, devised a design model based on nine components: Identify the problem and goals. Identify characteristics of the learner. Identify the subject content and perform task analysis. List the learner's objectives. Sequence the content logically. Design the learning so learners are able to master objectives. Plan the delivery of the content. Design an evaluation format. Support instruction through selection of resources. The Kemp model dictates that an instructional designer can begin with any one of these components when designing learning, that is, it is flexible. Some of the other design methods are more rigid, such as ADDIE. This model is most often used in higher education, usually classroom learning. Gagne In the 1980s, Robert Gagne, an...

Rencana Pembelajaran yang berstandar Internasional (Dosen: Dr. DIRGANTARA WICAKSONO,M.Pd )

Rencana Pembelajaran yang berstandar Internasional Salah satu komponen dalam kurikulum adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),   Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Sekolah Berbasis Internasional tentu harus memiliki sesuatu yang khas sebagai modal untuk proses pembelajaran yang menarik, mengakomodasi potensi siswa untuk membangun pengetahuan mereka dan menyajikan suatu pembelajaran yang aktif serta kreatif. Penelitian Dr. McGee secara garis besar menyatakan bagaimana menciptakan  superstar student.  Menurutnya bila siswa di sekolah menengah atas mengalami kesulitan belajar mata pelajaran seperti matematika, peny...